Senin, November 23, 2015

KARAKTER PEMIMPIN IDAMAN MAHASISWA PSIKOLOGI

KOLOM Q & A PEMIRA F.PSI. UNDIP 2016
Q
:
Menurut Anda, sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan dan diharapkan untuk menggantikan posisi Anda dalam menghadapi PTN-BH tahun depan?

Karakteristik Ketua BEM F.Psi. Undip 2016       
“Harapannya untuk ketua BEM tahun depan, benar-benar independen dalam mengambil keputusan, dan dia harus memliki koneksi yang luas. Karena dalam menghadapi PTN-BH kita membutuhkan koneksi yang sangat luas, dan tetap bisa menjaga hubungan relasi dengan beberapa universitas yang sudah terjalin cukup baik dalam belakangan ini. Kemudian dia harus mempunyai visioner yang jauh kedepan, jadi dia tidak hanya memikirkan bagaimana BEM di masa kepengurusan di tahun aja, tapi juga memikirkan minimal tiga tahun setelah dia tinggal dari kepengurusannya, BEM akan seperti apa sih, atau bahkan setahun setelah dia lengser dia harus memikirkan BEM harus mencapai titik apa. Jadi harus memiliki target yang pas, dan yang paling penting selalu menerima kritik, baik kritik dari mahasiswa maupun dosen. Selain itu, juga memperhatikan civitas akademik. Oh iya, dia juga harus terbuka terhadap ilmu lain ya, karena nanti ketika PTNBH peran dan aturan hukum sangat diperlukan, pemahaman terhadap aturan hukum, dan yang paling penting itu adalah kreativitas dari ketuanya itu. Kreativitas itu untuk menghadapi aturan-aturan baru yang secara gak langsung akan cukup merubah budaya BEM yang sudah ada selama ini.”
-Ketua BEM F.Psi. Undip 2015 (Dwi Cheppy Dharmawan)

Karakteristik Ketua Senat Mahasisw F.Psi. Undip 2016
“Tentunya karakteristik ketua Senat 2016 sudah terumuskan sejak tiga tahun lalu dalam rencana strategis Senat Mahasiswa F.Psi Undip periode 2013, di mana pada tahun 2016 kekuatan anggaran kemahasiswaan akan mengalami signifikansi perubahan menjelang statuta PTN-BH. Dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki skill:
1.     Cerdas dalam mengatur anggaran, merumuskan dana serapan maksimal untuk kegiatan kemahasiswaan tidak terlalu jauh dari total anggaran minimal pencapaian serapan 95% dari total anggaran tersedia.
2.     Proaktif dan inisiatif tinggi, ketua SM-F.Psi. harus memiliki inisiatif tinggi dalam strategi pengalihan anggaran dan proaktif kepada birokrasi, agar tidak ada kesenjangan harapan antara LK lain dalam hal penganggaran.
3.     Memiliki sikap disiplin yang tinggi, Integritas dan Teliti, meminimalisir penggelembungan dana dari Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang diajukan melalui proposal besar dana kegiatan kemahasiswaan pada saat sidang pembagian dana LK F.Psi. 2016, serta menarik nota-nota dan cap palsu yang dibuat oleh LK.
4.     Adil dan Objektif, memprioritaskan kebutuhan LK dengan meninjau kelayakan acara pada periode sebelumnya, sehingga pelolosan proker yang diajukan LK menitikberatkan pada kelayakan dan evaluasi serapan sebelumnya.
5.     Terbuka, ketua SM-F.Psi. 2016 haruslah memiliki wawasan yang luas dan relation building yang baik terhadap LK F.Psi, LK diluar F.Psi, terhadap Senat Undip dan jajaran dekanat baik Dekan, PD 1 sampai 4, karena dibutuhkannya suatu koordinasi yang massive guna pengelolaan anggaran yg efektif pada tahun pertama statuta PTN BH.”


-Ketua Senat Mahasiswa F.Psi. Undip 2015 (Tessa Revananda Putri)

AKLAMASI DI FAKULTAS TRISULA LAGI (?)

Masih teringat dibenak mahasiswa Fakultas Trisula mengani perisitwa aklamasi pemilihan ketua Badan Eksektuif Mahasiswa periode 2014/2015 kemarin. Alih-alih keinginan memimpin organisasi menjadi hal yang tabu untuk diungkit. Persaingan yang seharusnya memiliki paling sedikit dua pasangan calon kandidat, malah menjadi satu pasang yang maju dan jelas terpilih. Kondisi tersebut justru menimbulkan banyak pertanyaan dan meragukan kredibilitas pasangan calon ketua dan wakil, karena kurangnya kompetisi yang dapat memicu kelayakan calon pasangan.

Memasuki periode 2015/2016, Pemira Fakultas Trisula terus digencarkan dengan pemerolehan calon kandidat yang telah lulus LKMM Madya. Berbagai pertanyaan dan polemik yang timbul mengenai politik kampus, memberikan gambaran bahwa kurangnya minat politik pada mahasiswa/i Fakultas Trisula. Keluhan mengenai organisasi dan KBK (kurikulum berbasis kompetensi) 2012 kian meningkat di Fakultas Trisula ini. Terbukti dengan banyaknya dialog yang diadakan antara mahasiswa dengan berbagai jajaran dosen mengungkit keluhan tersebut. Para mahasiswa terus menimbang-nimbang antara menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa, namun juga dituntun untuk memiliki keterikatan (engaged) dengan organisai.

Menjadi sosok pemimpin tidaklah mudah, namun juga tidak begitu sulit. Pemimpin menjadi sorotan bagi warganya. Kepopuleran ini menjadikan pemimpin dituntut untuk terus membuktikan kemampunannya dalam meyakinkan para warga Fakultas Trisula agar dapat sinergi bersama dan mendukungnya.


Mampukah Pemira tahun ini memiliki kompetisi sehat antara pasangan calon kandidat? Tentu bukan sekadar permainan politik kampus belaka, namun keinginan para pasangan calon kandidat yang sesungguhnya. Akankah aklamasi akan terus menjadi hal yang lumrah di Fakultas Trisula ini? Hidup Mahasiswa! (psikojur)