Selasa, Desember 15, 2015

Membangun SDM di Era Global, Pelindo III Usung Tema Kemaritiman

Dalam psikologi industri dan organisasi kita mengenal manajemen yang efektif demi meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas perusahaan. Sumber Daya Manusia yang dikelola dengan baik juga akan menghasilkan komunikasi yang baik antar divisi dan berimplikasi pada capaian visi misi organisasi. Dalam  rangka memperingati Hari Maritim Dunia tanggal 13 November 2015 lalu, salah satu BUMN kenamaan di Indonesia yakni PT. Pelindo III mengundang 53 orang mahasiswa dari enam provinsi cakupan operasi Pelindo III untuk mengikuti Youth Camp. Acara dwi tahunan yang diselenggarakan oleh Pelindo III ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa tentang perusahaan dan juga manajemen kepelabuhanan.
Pada kesempatan ini turut bergabung perwakilan dari Psikologi Undip yaitu Aldani (2012). Aldani menceritakan pengalamannya mulai dari pengenalan profil perusahaan Pelindo III, anak perusahaan, cucu perusahaan, dan tentunya yang menarik diulas dari sisi psikologi yakni manajemen SDM perusahaan. “Menarik banget, karena kebanyakan kita hanya tahu pelabuhan ya kapal-kapal kargo, dan bahkan ada yang missed communication bahwa Pelindo itu yang sempat bermasalah dengan administrasi, jadi dengan mengikuti kegiatan ini saya tahu bahwa Pelindo itu ada banyak dan Pelindo III termasuk BUMN yang prestatif,” ujar Mahasiswa Berprestasi Utama Psikologi ini sembari menunjukkan deretan prestasi BUMN yang bergerak di bidang kepelabuhanan itu pada ajang BUMN Marketeers Awards 2015 lalu. PT Pelindo III mengungguli pesaingnya dan menyabet tiga penghargaan, diantaranya The Best in Service, Silver Award for Tactical Marketing, dan Silver Award for Strategic Marketing. “Prestasi ini tidak lepas dari pengelolaan SDM di bidang marketing yang baik,” tambahnya.
Tiga hari berturut-turut para pemuda dari beragam PTN/PTS berakreditasi A itu diberi edukasi tentang keunggulan perusahaan Pelindo III, kunjungan ke Gapura Surya Nusantara, pelabuhan dengan desain interior yang elegan dan serupa bandara, kemudian mengunjungi Terminal Teluk Lamong yang  menggunakan sistem semi-automatic machine, satu-satunya di Asia dan yang ke-4 di dunia, serta kunjungan ke banyak lokasi anak perusahaan yang menambah pengetahuan industrial dan pelatihan teamwork dan kepemimpinan.

Aldani mendapatkan kesempatan menjadi delegasi Undip untuk Pelindo Youth Camp 2015 bersama dengan para Mawapres dan Humas dari Fakultas lain, yakni M. Gustiasa dan Nimas (FISIP), Rifki Firdaus (FT), Nurrinara (FKM). Pada ajang itu pula Gustiasa mendapat predikat sebagai peserta terbaik putra dan Aldani mendapat penghargaan sebagai penampil terbaik di malam kesenian. “Saya dan tim menampilkan musikalisasi puisi dan paduan suara. Alhamdulillah, banyak yang menyukai puisi karangan saya,” ujarnya sambil tersenyum simpul.

Rabu, Desember 09, 2015

Perubahan Jadwal Akademik 2016: Penyesuaian Diri terhadap Masa Transisi

Pemberitahuan perubahan kalender akademik 2016, berupa penetapan perkuliahan semester genap yang dimulai pada tanggal 15 Februari 2015, meresahkan para warga Fakultas Psikologi Undip.  Tidak hanya mahasiswa, namun tenaga pengajar dan staf juga harus mengatur ulang jadwal yang telah dipersiapkan sebelumnya. Semakin banyak pertanyaan yang muncul di kalangan mahasiswa mengenai kalender akademik tahun 2016.
Keputusan dimajukannya jadwal mulai perkuliahan semester genap tidak hanya diterapkan di Fakultas Psikologi saja, namun juga pada seluruh fakultas di Universitas Diponegoro. Perbedaannya, Fakultas Psikologi sudah mendapatkan pengumuman terlebih dahulu mengenai pemberitaan ini dibandingkan fakultas lainnya. Jumat (4/12) diselenggarakan sosialisasi mengenai PTN-BH oleh Pembantu Rektor (PR) I Undip kepada dekan, pembantu dekan, tenaga pengajar, staf, dan perwakilan mahasiswa. Pada sosialisasi tersebut juga diberitahukan rencana mengenai rencana perubahan jadwal akademik yang akan menyamakan dengan tahun anggaran.
Annastasia Ediati, Pembantu Dekan (PD) I Fakultas Psikologi Undip, menyamakan jadwal akademik dengan tahun anggaran ada konsekuensinya, yaitu memajukan jadwal masuk perkuliahan di tahun 2016 dan menghilangkan minggu tenang. Kebijakan tersebut diterapkan untuk memudahkan pembuatan laporan anggaran akhir tahun, yaitu untuk menghindari terjadinya tidak terselenggaranya suatu acara yang direncanakan setelah batas pengumpulan laporan anggaran, yaitu tanggal 4 Desember.
Surat edaran kuliah mulai tanggal 15 Februari memang belum secara resmi dikeluarkan oleh rektorat, namun perlu antisipasi pemberitahuan lebih awal mengenai keputusan tersebut. PR I menghimbau kepada PD I agar diumumkan mengenai adanya perubahan jadwal akademik, meskipun surat belum diedarkan. Pemberitahuan yang lebih awal tersebut merupakan salah satu strategi untuk ‘mempersiapkan mental’ para mahasiswa, tenaga pengajar, maupun staf. “Lebih baik diberitahu sekarang daripada menunggu surat edaran resmi dari rektorat, karena menunggu surat edaran pasti lama, takutnya mendadak. Kalau diberitahu sekarang, bisa dijadwalkan ulang semua perencanaan yang telah disusun, seperti rencana liburan, magang, atau rencana lainnya. Semua itu kan butuh waktu penyesuaian,” ujar Annastasia.
Perihal mahasiswa angkatan 2013 yang ingin magang di bulan Januari dan Februari, Annastasia berargumen bahwa keperluan tersebut dapat dijadwalkan ulang, mengingat magang pada angkatan 2013 tidak diwajibkan dan bukanlah suatu kepentingan yang urgent, serta belum memberikan surat magang secara resmi pada instansi. Bagi mahasiswa angkatan 2012 yang sedang mengambil KKN, dihimbau untuk menemui dosen wali tentang KRS sebelum keberangkatan KKN.

Masa transisi memang membutuhkan proses penyesuaian. Keputusan mengenai jadwal akademik yang mengikuti tahun anggaran cepat atau lambat pasti akan terjadi, demi terwujudnya sistem di Undip yang lebih baik. Jika perubahan tidak dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi? (Najah & Arini/Psikojur)

Gejolak Pemira: Press Conference Sesi Pertama

Dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sosok pasangan calon ketua dan wakil BEM Undip 2015, Panlih mengadakan Press Conference bersamaan dengan para calon pasangan. Kegiatan ini diadakan di Faultas Psikologi Undip pada Selasa, 1 Desember 2015.

P1: Teman-teman menginginkan adanya pengabdian sesuai penerapan keilmuannya, untuk mas Hafidz dan mas Eko. Kita tahu sangat minim dari fakultas sosial pada saat pimnas kemarin. Bagaimana meningkatkan minat untuk organisasi dan untuk PKM mahasiswa Universitas Diponegoro?
Q: Terimakasih kepada Mas Nova yang telah memberikan pertanyannya. Ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada audience disini. Seberapa besar cinta kita terhadap Undip? Mahasiswa juga banyak yang menempatkan Undip sebagai pilihan kedua, sehingga tidak terlalu serius dalam kuliah. Tidak ada semangat dalam berkegiatan. Solusinya agar kita tidak minder dengan Universitas-universitas lain adalah memberikan doktrin-doktrin kecintaan kepada Undip di awal.
Q: Mahasiswa kreatif dapat bekerjasama dengan fakultas-fakultas lain. Temen-temen yang paling sosial, mencoba membuka diri, membuka jaringan, dan dapat mengajak orang lain. Cukup dari kami.
Tanggapan Panelis 1: Tidak ada tanggapan
Y: Terimakasih untuk pertanyaannya. Mungkin maksud dari no urut 1 kita harus cinta dan bangga terhadap Undip. Yang pertama saya pernah membaca penelitian, kita hidup di zaman dimana organisasi surplus atau banyak. Terdapat banyak pilihan. Kita tidak pernah tau seseorang yang di Undip. Kita harus berbenah, tidak memiliki system upah dan gaji, kita akan menerapkan sistem reward dan punishment yang jelas.
Kami pikir yang paling penting dimana passion mahasiswa , tapi mahasiswa harus selalu bergerak. DI awal kita ingin membuka pandangan mahasiswa bahwa mahasiswa dapat ikut apa aja dengan wawasan yang terbuka sehingga dapat menentukan pilihan. Hal ini menjadi Pr organisasi tentang fungsi,tugas yang sudah berjalan atau belum. Selain itu mengenai branding organisasi supaya mahasiswa tertarik.
P2: Pertama, apakah BEM milik siapa? Milik satu golongan atau beberapa golongan? Kedua, langkah yang sudah kalian lakukan terhadap pergeseran makna BEM sebagai EO? Ketiga, bagaimana kalian menanggapi isu-isu yang ada? Terakhir apakah kalian berani mengambil langkah kongkret tapi hal itu tidak popular di kalangan mahasiswa?
Y: Kita ingin pusat-pusat kajian mengenai isu-isu dari fakultas dan jurusan. Hubungan antara BEM Universitas dan BEM Fakultas terdapat garis yang putus-putus. Kita ingin menjalin hubungan baik dengan ketuanya, jangan menunggu masalah sampai besar. Mengenai pergeseran makna BEM sebagai EO, kita harus menanamkan makna mengapa kita melakukan program kerja dan manfaat terhadap mahasiswa.

P2: Saya ingin menanggapi, hal-hal itu sangat normatif, sudah dijalankan BEM tahun lalu. Apakah BEM Undip dimiliki satu golongan? Lalu langkah kongkretnya untuk mengatasi isu-isu yang ada?
Y: Mengenai BEM hanya milik satu golongan, langkah kongkret saya ingin di awal ada MOU bersikap sebagai mitra, berseberangan, atau yang lain. Mungkin tidak oposisi tapi sebagai mitra kritis. BEM Undip lebih bermain di gerakan. BEM Fakultas lebih ke pelayanan dan memperjelas antara BEM Universitas dan BEM Fakultas. Kepemilikan BEM Undip adalah kepemilikan pertama. Siapapun yang ada di dalamnya, harus profesional dan mengabdi sepenuhnya.
Q: Cara merangkul BEM Fakultas, kita akan mengoptimalkan rapat pimpinan BEM Universitas dengan BEM Fakultas, melakukan program kerja bersama yaitu orientasi pergolongan muda, kedua kita merangkul BEM Fakultas FIB bekerja sama dengan mengadakan festival budaya tingkat fakultas, ketiga kita akan merangkul teman-teman fakultas dan jurusan melalui event nasional yaitu Pekan Riset Undip. BEM Undip milik kita bersama, kita akan Opreq menteri, kepala bidang secara terbuka. Mengenai pengembalian makna BEM, saya akan menekankan bahwa pengurus harus mengurus mahasiswa, bukan tujuan lainnya.
P2:  Bagaimana teman-teman menanggapi isu-isu masyarakat baik skala kecil maupun besar?
Q: Kami siap mengangkat isu-isu yang tidak popular, lalu niat kami adalah BEM Undip menggarap isu-isu tentang Tembalang, Jawa Tengah. Contoh terkait dengan sampai di sungai Undip, kita akan menggerakkan pungut sampah secara massal.
P3: Kepada kedua calon, konsekuensi apa yang diambil secara normative ketika program 100 hari tidak tercapai? Lalu untuk calon No 1 tentang pasar rakyat, bagaimana bentuknya? Langkah kongkret apa yang telah dicapai dalam menjalani pasar rakyat? Bagaimana ekonomi kreatif dapat mengakomodir kebutuhan, bukan sebagai sumber dana tambahan?
Q:  Ketika program 100 hari tidak tercapai kami akan mengembalikan lagi ke mahasiswa. Apakah mahasiswa menganggap kita masih pantas atau tidak. Mengenai pasar rakyat, kita peduli terhadap pedagang yang tidak memiliki toko-toko. Kita ingin mendatangkan pedagang-pedagang dalam satu forum. Mahasiswa sebagai penikmat bukan sebagai sasaran. Langkah kongkret kita berkomunikasi dengan pedagang-pedagang sekitar.
P3:  Saya kira teman-teman BEM ingin melegalkan tempat-tempat untuk pedagang berjualan. Harapannya adalah dibahas tentang advokasi terhadap pedagang-pedagang di Tembalang.
Q: Terimakasih untuk masukannya, kita akan memasukkan ke gagasan kita untuk memperbaiki konsep pasar rakyat.
Y: Apabila tidak tercapai program 100 hari, teman-teman mahasiswa yang akan menilai, dan teman-teman senat yang mengawasi. Tugas kita mengoptimalkan program-program kerja yang ada. Mengenai ekonomi kreatif, mahasiswa Undip memiliki potensi untuk mandiri dalam berusaha. Kita coba mengembangkan, berupaya mendatangkan pengusaha-pengusaha sukses ke Undip untuk memberikan kiat-kiat dalam berusaha dan memberdayakan mahasiswa Undip secara keseluruhan.
P3: Masukan saya adalah ekonomi kreatif dijadikan sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Terkait dengan Asean, bagaimana cara kalian mengajak teman-teman psikologi dalam menghadapi pekan Asean? Untuk No 1 gagasan tentang siaga bencana, mengajak dan mempelopori teman-teman psikologi supaya dapat menjadi pelopor.
Y: Mengenai pekan Asean,Kita memberi ruang terhadap BEM Undip sebesar 60%, sisanya kita menerima masukan-masukan lain. Untuk mengajak teman-teman psikologi, kita harap teman-teman psikologi dapat berperan lebih banyak dan aktif di segi edukatif dan lainnya.
Q: Mengenai siaga bencana dan mengajak BEM Fakultas Psikologi dalam hal tersebut, kita sudah melibatkan fakultas, jurusan yang terkait dengan bencana, Konsep satu pintu yaitu di BEM Undip. Peran psikologi akan kami libatkan di divisi yang mengatasi masalah trauma bagi para korban bencana.
MP 1: Saya akan memberikan tantangan, seberapa cocokkah kalian dalam berpasangan? Apabila mas diberi uang 5 ribu, dan akan membelikan satu barang, ketua akan membelikan barang kepada wakilnya. Dan wakilnya dapat menebak barang apa yang akan dibeli oleh ketuanya?
No urut 1: Ketua akan membelikan obat atau gantungan kunci, wakil menebak camilan.
No urut 2: Ketua akan membelikan sisir, wakil menebak minuman.
MP 2: Mengenai UKM atau UPK, bagaimana kalian menjalin kemitraan dengan UKM dan UPK?
Q: Salah satu caranya adalah mendorong potensi-potensi UKM atau UPK sebagai prestasi. Dapat didorong untuk mengikuti lomba-lomba. Kedua kami akan mendorong teman-teman untuk membuat proposal PKM.
Y: Sebenarnya telah ada upaya yaitu UPK Expo, kita akan mengoptimalkannya. Pada saat rapat pimpinan dengan pimpinan-pimpinan UPK dan UKM supaya dapat bersinergi
Closing Statement
Q : Pemira bukan ajang menjadi juara, bukan hanya demorasi, tapi milik mahasiswa-mahasiswi Universitas DIponegoro, jadilah pemilih yang cerdas.
Y: Hanya mengenai gagasan yang sederhana, pilihlah kami apabila kalian sepakat dengan kami. Jika kalian tidak sepakat, tetaplah pilih kami dengan ide kalian

Keterangan:
Q = Pasangan Nomor Urut 1
Y= Pasangan Nomor Urut 2
MP= Mahasiswa Psikologi

NEWS UPDATE: SEPUTAR PEMIRA 2015

Akhir tahun 2015 ditutup dengan adanya Pemira (pemilihan raya) Fakultas Psikologi Undip. Proses pelakansanaan Pemira telah dilaksanakan dari bulan November kemarin, hingga bulan Desember ini masih berlangsung. Berikut merupakan nama-nama calon pasangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan calon senator Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi yang dinyatakan lolos dan tidak lolos[1]:
Keterangan
Angkatan
Nama Calon
Keputusan
Bakal calon pasangan Ketua/Wakil Ketua BEM F.Psi Undip 2016
2013
M. Arief Marzuqi dan Komang Veni Widiyanti
Lolos verifikasi berkas (berkas lengkap)
2013
Ganita Ginanti Putri dan Wan Isyraf Naufal
Tidak lolos verifikasi berkas (berkas tidak lengkap)
2013
Hammad Zahid Muharram dan Tantia Dila R
Lolos verifikasi berkas (berkas lengkap)
Senator angatan yang telah mendaftar
2015
Aretha Ever Ulitua


Monalisa Oktaviana T.


Fairuziah Najla


Edith Dewani

2014
Haula Fauzianah
Lolos verifikasi berkas

Dzatalina Diya Azhima
Tidak lolos verifikasi berkas
2013
Rere Harits A.
Lolos verifikasi berkas
2013
Nur Rokhmah Fitriani
Tidak lolos verifikasi berkas
Senator UPK
2014
Valentino Marcel T. (Psychovocalista)



Pemira pada tahun 2014 dan 2015 memiliki perbedaan. Pada tahun sebelumnya, hanya ada satu calon Ketua dan Wakil Ketua BEM yang mengajukan diri, sementara pada tahun ini terdapat tiga pasang calon Ketua dan Wakil Ketua Bem F.Psi yang mengajukan diri. Dua pasang calon lolos verifikasi berkas, yaitu M. Arief Marzuqi dan Komang Veni Widiyanti, serta Hammad Zahid Muharram dan Tantia Dila R., sementara satu pasang calon, yaitu Ganita Ginanti Putri dan Wan Isyraf Naufal, dinyatakan tidak lolos seleksi berkas.
Tidak lolosnya satu calon pasangan Ketua dan Wakil BEM tersebut disebabkan pengumpulan berkas yang tidak lengkap. Panlih mengatakan, terdapat tiga berkas yang seharusnya dilampirkan, namun tidak dilampirkan oleh calon pasangan Ketua dan Wakil BEM Ganita dengan Wan, berupa: (1) jumlah KTM 2015 tidak mencapai 20 (seharusnya 20), (2) surat pernyataan tim sukses tidak disertakan, (3) surat berpengalaman berorganisasi tidak disertakan. Pasangan tersebut kemudian mengajukan gugatan kepada Panitia Pengawas (Panwas) bahwa ada perbedaan antara pamflet dengan sosialisasi. Pada pamflet tidak diterterakan mengenai surat pernyataan tim sukses. Panlih kemudian memberikan tanggapan atas gugatan tersebut. “Ketika men-download file persyaratan, sebenarnya sudah ada surat pernyataan tim sukses, dan ketika ada yang mengganjal, seharusnya dapat ditanyakan langsung ke CP,” ujar Rosta Rosalina, selaku Panlih.
Gugatan tersebut ditolak, karena bukti yang diajukan oleh penggugat belum cukup kuat, yaitu hanya berupa pamflet dan Perma, namun tidak membawa bukti sosialisasi. Pengaduan tersebut diajukan oleh penggugat selang sehari setelah dilaksanakannya technical meeting yang dilaksanakan pada Minggu, 29 November 2015. Technical meeting yang diadakan memiliki garis besar acara penetapan nomor urut calon. Pasangan Zahid dan Tantia mendapati nomor urut satu, sementara pasangan Arief dan Komang mendapati nomor urut dua.
Panlih memutuskan untuk tetap mengadakan technical meeting dengan kedua calon yang lolos verifikasi berkas, meskipun masih ada isu pengaduan dari pasangan Ganita dan Wan yang belum selesai permasalahannya. Keputusan tersebut didasari karena belum adanya formulir pengaduan yang diberikan oleh penggugat kepada Panlih, Fiona Salsabila, salah satu Panlih, menambahkan bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat berujung pada keputusan bahwa Ganita dan Wan tidak melanjutkan menjadi calon. “Sebenarnya bukan gugatan yang mereka ajukan ke kami, tapi sebagai evaluasi mengenai persyaratan yang tertera di pamflet dan sosialisasi,” tambah Fiona.

Permasalahan lain yang dihadapi pada Pemira 2015, yaitu berkaitan dengan tidak tersedianya kuota calon senator pada pendaftaran gelombang pertama. Kelengahan panitia terhadap permasalahan tersebut diselesaikan dengan membuka pendaftaran gelombang kedua, di mana terdapat kuota calon senator. Tidak terasa Pemira telah berlangsung setengah jalan, meskipun terdapat permasalahan yang menjadi ‘bumbu’ pada Pemira tahun ini. Problematika pada keberlangsungan Pemira ini merefleksikan bahwa perlu adanya evaluasi dan antisipasi bagi elemen penyeleggara Pemira 2015. (Najah/Psikojur)





[1] Data didapatkan dari Panitia Pemilihan Raya Fakultas Psikologi 2015 Undip, berdasarkan rapat sidang nternal dan hasil verifikasi berkas calon pasangan BEM F.Psi dan calon senator Senat Mahasiswa. Perihal keterangan mengenai calon senator selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi 2015.