Jumat, Maret 27, 2015

Pemimpin Baru Harus Mengaktualiasasi Prestasi dengan Strategi yang Lebih Efektif

Menjadi pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah, namun apabila kita menjalaninya dengan ikhlas tentunya segala tugas dan tantangan yang dihadapi bukan lagi menjadi suatu momok yang menakutkan. Itulah yang dialami Prasetyo Budi Widodo S.Psi., M.Si.yang kini masih menjabat sebagai dekan Fakultas Psikologi Undip.

Semarang - Pemilihan dekan merupakan ajang pencarian pemimpin baru fakultas yang digelar tiap lima tahun sekali. Perhelatan akbar ini bukan hanya menjadi milik dosen dan jajarannya tetapi juga milik seluruh komponen fakultas, mulai dari mahasiswa, dosen, serta karyawan. Tentunya banyak harapan yang tercipta akan hadirnya sosok pemimpin baru yang akan membawa suasana dan iklim baru bagi fakultas ke arah yang lebih baik.
Dalam rangka menyambut pemilihan dekan fakultas ini, tak lupa Prasetyo Budi Widodo S.Psi., M.Si selaku Dekan Psikologi Undip periode 2009-2014 memberikan pendapat dan harapannya. Menurut Prasetyo, untuk menjadi seorang dekan tentunya harus memenuhi syarat dan kualifikasi yang telah ditentukan, hal ini juga diatur dalam Peraturan Rektor No. 2 tahun 2015 tentang pemilihan dekan. Namun dosen yang masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi Undip ini tidak memberikan komentar lebih jauh mengenai karakteristik khusus untuk menjadi seorang dekan menurut pandangan pribadinya.
Prasetyo juga memaparkan bahwa selama menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi Undip tentunya tak luput dari suka maupun duka. Menurutnya, perubahan sistem administrasi keuangan merupakan salah satu hal yang kurang menyenangkan karena banyak proses yang berubah dan cukup menyulitkan. Namun disisi lain menjadi seorang Dekan memberikan kesan menyenangkan tersendiri karena dapat menerima pengalaman dan pelajaran yang berharga, terlebih apabila tantangan yang ada dijalani dengan ikhlas.
Selain itu, Prasetyo juga menjelaskan bahwa Fakultas Psikologi Undip telah mendapat mandat untuk membuka program studi S-2. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh sivitas akademika untuk siap menghadapi hal yang baru tersebut. Selain itu, hal ini juga menjadi tantangan bagi para dosen Fakultas Psikologi Undip, karena untuk membuka program studi S-2 tentunya dosen yang ada juga sudah harus menyelesaikan program studi S-3. “Harapan saya tahun 2015 ini Fakultas Psikologi Undip mampu menjalakan mandat untuk membuka program S-2. Dekan Fakultas Psikologi mendatang juga harus mampu mendorong semangat rekan-rekan dosen untuk melanjutkan studi S-3” jelas Prasetyo.
Terakhir, tak lupa Prasetyo menyampaikan harapannya untuk Dekan Fakultas Psikologi yang akan datang. “Harapan normatif saya tentunya, yang kurang diperbaiki, dan yang baik dipertahankan. Terus jaga kondusifitas, serta komitmen Tri Darma ditingkatkan” ujarnya. Selanjutnya Prasetyojuga menyampaikan harapannya agar Dekan Fakultas Psikologi Undip mendatang mampu mengaktualiasasi prestasi dengan strategi yang lebih efektif.[Erdidhah/Psikojurnalistik]

foto: dok.istimewa

Balapati untuk Psikologi

Berdasarkan  bahasa Indonesia istilah balapati (pemimpin) sama artinya dengan pelopor, pembina atau panutan. Istilah memimpin sendiri, digunakan dalam konteks peran seseorang dalam menjalankan tugasnya untuk memelopori rakyat atau pasukannya. Pemimpin merupakan tonggak penting yang menjadi tiang dalam suatu perkumpulan yang menginginkan tujuan yang sama.

Salah satu dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Farida Hidayati mengatakan makna seorang pemimpin untuknya adalah orang selalu dijadikan panutan, orang yang harus mengajak orang-orang yang berada dibawahnya untuk menuju pada satu tujuan tertentu. Berdasarkan konteks pemimpin organisasi, itu artinya yang bertanggung jawab tercapainya tujuan organisasi adalah seorang pemimpin.

Begitu besar tanggung jawab seorang pemimpin, sehingga kita harus selektif benar dalam menentukan siapa orang yang pantas kita jadikan pemimpin. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, akan segera melaksanakan pemilihan dekan baru. Saat ini pun telah dilakukan persiapan-persiapan seperti membentuk kepanitiaan, membentuk tata aturan dan penentuan proses penjaringan calon-calon yang dirasa memenuhi kriteria calon pemimpin.

Farida menuturkan bahwa seorang pemimpin yang dibutuhkan oleh Fakultas Psikologi adalah seorang pemimpin yang bisa memahami dengan berbagai karakter teman-teman yang dipimpinnya, sehingga dia harus mampu untuk menjadi komunikator yang baik yang mampu menyampaikan pesan secara efektif dan semua orang bisa memahami. Kedua, seorang pemimpin harus dapat memotivasi orang yang dipimpinnya untuk tetap berada dalam mood yang stabil. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melukan pelatihan-pelatihan dan peningkatan sumber dayanya.

Kata “pemimpin”, apabila dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD atau memimpin para anggotanya. Sedangkan makna LEAD tersebut adalah :

1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

2. Educate, seorang pemimpin harus mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.

3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada

4.Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.


Itulah beberapa tugas dari seorang pemimpin, semoga Fakultas Psikologi mampu memilih pemimpin yang benar-benar amanah dan bertanggung jawab kepada seluruh anggota dan orang-orang yang dipimpin. (Barokatul Asiyah/Psikojurnalistik)

Dekan Baru untuk Meniti Awal Baru Fakultas Psikologi


         Semester genap tahun ajaran 2014/2015 akan segera dimulai. Segala aktivitas perkuliahan akan kembali meramaikan kampus Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro ini. Semester baru bukan satu-satunya alasan yang menandakan sebagai awal baru bagi Fakultas Psikologi. Pemilihan Dewan Kampus Fakultas Psikologi sebagai pemimpin Fakultas Psikologi juga menandakan awal baru bagi fakultas tercinta ini. 
              Setelah beberapa tahun Prasetyo Budi Widodo memimpin sebagai Dekan Fakultas Psikologi, sekarang adalah saatnya pemilihan Dekan baru yang akan memimpin Fakultas Psikologi. Siapakah yang akan menjadi Dekan Fakultas Psikologi? Sejauh apakah persiapan yang sedang dijalani untuk pemilihan Dekan baru 'Fakultas Pink Magenta' ini?" Sejauh ini yang saya tahu sudah ada beberapa nama yang memang dicalonkan atau yang menjadi bahan pertimbangan dosen-dosen fakultas ini untuk menjadi Dekan kedepannya." ujar Sri Hartati, selaku salah satu dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.
          Seorang pemimpin merupakan seorang yang tidak hanya berada di depan untuk memimpin anggotanya menuju ke arah yang lebih baik tetapi juga berada di belakang untuk mendorong anggotanya agar dapat terus bergerak maju, bahkan juga berada di tengah-tengah anggotanya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh anggotanya. Kritikan dan dukungan tentunya telah diberikan kepada Prasetyo Budi Widodo selama menjadi Dekan Fakultas Psikologi, untuk memajukan fakultas yang pada awalnya merupakan jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran ini.
           “Beliau memang selama beberapa lama menjadi Dekan telah memimpin Fakultas Psikologi dengan baik. Fakultas kita juga mengalami beberapa kemajuan,” ujar Sri.
            “Memang ada kelebihan dan kekurangannya, mungkin dalam beberapa hal beliau masih kurang tegas sebagai pemimpin fakultas ini, tapi ya bagusnya dalam menanggapi persoalan yang ada beliau cukup cekatan,” tambah Sri.
           Ada sebuah pepatah yang berbunyi “Hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama dua kali.” Sri juga mengungkapkan bahwa kedepannya siapa pun yang terpilih menjadi Dekan Fakultas Psikologi, dapat mengambil hal baik dari kepemimpinan Dekan Fakultas Psikologi sebelumnya dan meninggalkan hal yang kurang baik atau salah yang terjadi sebelumnya.
  “Sebenarnya banyak yang harus dibenahi fakultas kita ini dan saya juga banyak berharap dengan Dekan Falutas Psikologi nantinya untuk menjadi Dekan yang tegas,” ungkap Sri.
  “Saya pribadi juga sebenarnya sangat mengharapkan Dekan Fakultas Psikologi ini merupakan lulusan S3, karena apabila kita memperhatikan fakultas-fakutas lainnya di Universitas Diponegoro, dekannya adalah lulusan S3. Sayangnya di fakultas kita lulusan S3 memang masih terbatas tetapi tetap besar harapan saya,” tambah  Sri.
  Dekan sebagai pemimpin teratas fakultas memiliki peranan penting dan tanggung jawab yang besar. Meskipun pemilihan Dekan Fakultas Psikologi ini mahasiswa Fakultas Psikologi tidak dapat turut serta menyumbangkan suaranya, namun mahasiswa meupakan salah satu yang sangat merasakan peranan dari kepemimpinan dekan.
 Siapapun Dekan Fakultas Psikologi selanjutnya tentunya memikul tanggung jawab yang besar dan banyak harapan-harapan yang diberikan kepadanya untuk dapat memajukan fakultas tercinta kita. Semester baru, pemimpin baru, tentunya akan terasa lengkap dengan semangat baru pula. Semangat untuk memajukan Fakultas Psikologi Univeritas Diponegoro. [Feby/Psikojurnalistik]


TRIK JITU UNTUK MENGHADAPI SEMESTER BARU ALA MITA

Liburan semester sudah hampir usai, itu artinya kehidupan kampus akan segera dimulai. Mita begitulah sapaan akrab gadis ramah ini. Lahir di Semarang 20 tahun yang lalu dengan nama lengkap Paramita Estika Sari. Mita adalah seorang mahasiswi semester 6 Fakultas Psikologi Undip. Sebagai seorang mahasiswi yang telah cukup lama ia sudah terbiasa dengan setiap pergantian semester yang ia hadapi serta segala rasa yang menyertainya.      
Dalam menghadapai pergantian semester yang baru setiap mahasiswa memiliki caranya masing-masing. Ada yang menghadapi dengan tenang, biasa saja bahkan ada yang sampai dihinggapi rasa cemas berlebihan. Bagi seorang Mita pergantian semester menjadi hal yang nyaman ia jalani. Beberapa trik diantaranya ialah dengan Mengetahui tipe belajar kita. Pada awal semester satu dia belum mengetahui tipe belajarnya barulah pergantian semester dua menuju tiga ia menyadari tipe belajar dirinya yang tergolong ke dalam tipe visual spasial sehingga ia bisa mempersiapkan semester tiganya kala itu dengan lebih mantap. Sebagai seorang dengan tipe belajar visual spasial dalam belajar ia lebih senang menggunakan metode mind maaping. Dengan membuatnya menarik, penuh warna ia merasa lebih mampu mencerna setiap materi kuliah yang ia dapat.
Selain mengetahui tipe belajar, trik jitu mita yang lain adalah dengan membuat time table. Dalam time tablenya ia menuliskan segala target yang ingin dia capai selama satu semester baru nanti. Tidak sekedar dibuat dalam bentuk biasa, namun ia membuatnya dalam bentuk yang menarik dan menempelnya di dinding kamar. Untuk setiap target yang telah ia capai maka ia akan mencontreng dengan tinta merah sebagai tanda bahwa target tersebut telah selesai.
Berbicara mengenai pergantian semester baru erat hubungan dengan ketakutan dalam menghadapi mata kuliah. Bagi Mita hal tersebut wajar adanya bahkan ia pernah mengalaminya pada semester lima lalu, ia takut dengan salah satu mata kuliah wajibnya sehingga tidak tertarik, namun hal tersebut tidak ia biarkan berlarut, ia mencoba menaklukkannya dengan beberapa trik berikut ini

1.      Memiliki Peer Group sebagai motivasi eksternal.
Menurut Mita Peer Group memiliki peran penting untuk menumbuhkan semangat. dengan sering kumpul bersamadan sering sharing maka akan saling menguatkan dan memberi motivasi.
2.      Menciptakan motivasi internal.
Bagi Mita motivasi internal bisa ia dapat dari peer groupnya dengan saling membantu untuk menjelaskan mata kuliah yang sekiranya tidak dipahami serta dukungan penuh dari orang tuanya terutama ibu.
3.      Mencoba bertahan dengan menikmati (have fun).
“ Carilah kesenangan yang bisa memunculkan motivasi diri sendiri”, jelas Mita.



Nah itulah trik jitu dalam menghadapi semester baru serta trik keren untuk menghilangkan ketakutan terhadap mata kuliah ala Mita. Ada pesan super juga yang Mita sampaikan untuk kita terutama untuk adik tingkatnya, “ Cintailah apa yg kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu cintai. Meskipun kita tidak suka, tapi kita ada niat untuk usaha dan mencintainyaitu pasti bisa, gak ada sesuatu yang gak bisa kalau kita udah mau, kita udah ada niat, kita udah ada berusaha. Do your best, lakukan yang terbaik yang kamu bisa. Kalau orang lain hanya bekerja satu kali usaha lakukanlah dua kali usaha, allah tau kok kalau kitasedang berusaha dan hasil akhirnya biar allah yang tentukan”.

Wooow semoga trik dari Mita ini bisa bermanfaat ya, salam semester baru semua.